Cari Sesuatu? Ketik di sini....

Sabtu, 21 November 2009

Mana Duluan: Promo atau Nyetok Barang?

Saya sering menanyakan ini kepada diri sendiri dan juga kepada teman-teman yang sudah sukses berbisnis. Jawabannya tetap tidak jelas. Ada yang berfaham, promo dulu aja untuk menghemat modal. Ada yang sebaliknya, siapkan stok barang dulu lalu promosikan.


Pertanyaan ini muncul ketika saya mulai berpraktek membuka toko baju muslim dannis.


Dasar nekat!.... modal cepak aja berani-beraninya jualan baju dannis yang sudah terkenal mahalnya itu. Tapi dasar bonek, saya nekat aja karena siapa yang tak tahu kualitas dannis. Model selalu terdepan dan berani, bahannya selalu terbagus, warnanya yang awetnya bisa lebih dari dua tahun…. Atau bahkan sampai baju sudah gak muat lagi sama badan anak kita, warnanya masih oke aja. Jadi kalau mau di-baksos-kan jelas masih layak pakai banget.


Maka sayapun membuka toko ini.


Saat masih jualan nglapak di golf (sebelum jadi pasar festival), saya bawa 40 potong baju saja rasanya sudah hebat. Tikar lebar yang saya gelar penuh dengan baju dannis.


Tapi ketika buka toko, stok dua kali lipat, toko saya rasanya masih terlalu besar. Padahal modal sudah terpakai sampai mentok ke ujung kantong dan pojok-pojok rekening tabungan saya. Sekali lagi –patokannya modal cepak.


Biar cepat laku dan uang muter maka sayapun berpromosi. Cetak brosur, bikin blog, info dari mulut ke mulut, mensponsori suatu acara, dan lain-lain. Bahkan spanduk di depan tokopun saya tulis besar-besar nama dannis. Mungkin sekarang orang di Graha Asri lebih kenal ‘dannis’ daripada nama toko saya.


Maka setelah itu, hasil promosipun nampak.


Pengunjung yang masuk ke toko 80% adalah pembeli dannis. Jadi mereka sejak dari rumah datang ke toko saya sudah dengan niat membeli dannis. Yang merepotkan ternyata mereka juga mau membeli produk dannis lainnya selain baju anak. Baju wanita dewasa, baju koko, jilbab, dompet, mukena, tas, sajadah dan lain-lain. Padahal saya lebih focus ke baju anak dannis saja. Maka walhasil mereka pulang dengan gigit jari karena telah menjadi korban promo-promo saya. Mereka menganggap bahwa toko saya menyediakan semua produk dannis, tidak cuma baju anak. Citra yang terbangun melalui brosur, sponsorship, website, telah mengangkat derajat toko saya menjadi toko dannis yang komplit.


Maunya sih saya melengkapi dagangan saya, tapi ya itu tadi, karena modal cekak, maka saya cuma menjual baju anak saja. Maka banyak pengunjung jadi korban. Kecele ternyata toko saya gak sehebat yang mereka bayangkan. Yang saya khawatir mereka tidak mau kembali lagi. Saya sudah ajarkan ke penjaga toko saya, agar mencatat kebutuhan pembeli dan menyanggupi untuk memenuhi dalam dua tiga hari ke depan. Ada yang mau dan sayapun bisa mendatangkan barang yang dibutuhkan. Tapi tak sedikit yang tak suka dengan pelayanan ini. Karena mereka memang butuh segera. Dan mereka memilih beli di toko lain saja. Ngapain capek-capek balik lagi lain kali. Mendingan langsung cari di toko lain pada hari itu juga.


Pembeli adalah raja, maka sayapun dipersilahkan gigit jari.


Kini, ada CiMart, toko retail dan –insya Allah- akan menjadi grosir milik kita semua.


Banyak pakar marketing menjadi anggotanya. Banyak juga yang sudah sukses dalam bisnisnya sendiri. Maka tak diragukan keuletan dan kehebatannya dalam membangun citra CiMart. Melalui blog, facebook, milis, selebaran, even-even dan lain-lain. Maka wajar jika nama CiMart cepat dikenal khalayak di Cikarang, Bekasi bahkan Tangerang.


Tentu tak sekedar tahu nama, tapi juga kesan yang tertangkap oleh mereka, bahwa Cimart menyediakan dan menjual apa saja. Dengan harga kompetitif sesuai dengan slogannya “Solusi Belanja Hemat”.


Pagi tadi saya ke Cimart berbelanja gula untuk produksi teh gelas saya. Setelah itu saya ngobrol agak panjang dengan seorang karyawan Cimart. Salah satu yang disampaikan adalah Cimart sudah dikenal banyak orang, tapi sayang stok barangnya kurang banyak dan lengkap sehingga banyak yang kecele setelah masuk ke toko kita. Malahan ada yang menelpon mau membeli alat fogging. Juga ada telepon dari Tangerang minta dikirim susu ke rumahnya. Terakhir menjelang Idul Adha ini ada aja yang mau membeli kambing Qurban di Cimart.


“Dikira kita menyediakan segala macam, ya, Pak…” katanya lugu.


Dalam hati saya berkata, bahwa ini pasti akibat kegigihan para humas Cimart yang mengenalkan toko kita ini dimanapun kapanpun kepada siapapun.


Maka sekali lagi saya teringat pertanyaan saya terdahulu:


Mana yang harus didahulukan, promosi atau kesiapan barang….?


Ada yang bisa membantu menjawabnya?


Cikarang Baru, 20 November 2009

Choirul Asyhar

Artikel ini juga bisa dibaca di blognya komunitas entrepreneur CiMart

Selasa, 17 November 2009

SILATURAHIM DI DUNIA MAYA, JUGA MENDATANGKAN RIZKI

Dunia maya berkembang sangat pesat. Kalau dulu pemakai hanya menggunakan untuk chatting dan browsing, kini kita berperan lebih. Yaitu sebagai pemain. Yaitu penulis cerita, catatan harian, atau berbagi ilmu. Ini menjadi mudah sejak munculnya berbagai sarana blogging.


Dulu punya website adalah prestise. Karena berarti harus bayar. Dan hanya lembaga bisnis yang memilikinya. Kini tidak lagi. Pribadi-pribadi yang dulu bukan siapa-siapa, kini bisa menjadi ‘orang’ karena ketekunannya menulis di blog pribadi meskipun tidak ada kegiatan bisnis di dalamnya. Semua menjadi mudah karena ada penyedia website gratis. Apalagi yang berbisnis melalui media online seperti Pak Afrizal Juragan Poeti itu.


Setiap orang yang punya blog pasti ingin agar tulisannya bermanfaat. Dengan dikunjungi oleh banyak orang dan tulisannya dibaca. Untuk apa menulis kalau tidak ada yang membaca. Maka para penulis amatiran itupun mempromosikan blog dan tulisannya melalui berbagai cara. Ada yang rajin menulis di milis, ada yang rajin jalan-jalan mengunjungi blog orang lain. Yang ini sering disebut blog walking. Ada yang selalu menulis di milis sebuah cerita singkat dari tulisannya. Lalu ketika pembacanya penasaran disarankan untuk meng-klik URL tertentu. Dengan mengklik alamat itu, pembaca akan ‘terperosok’ masuk kedalam blognya.


Pendeknya harus banyak meninggalkan jejak di dunia maya!


Contoh untuk yang satu ini adalah teman saya yang rajin nulis dan meninggalkan jejaknya di mana-mana. Yaitu Pak Eko Eshape. Beliau ini seperti tak henti-hentinya menulis. Meskipun tentang sesuatu yang menurut orang lain dianggap sepele, seperti tentang “Mutual Friend”. Ini ternyata tidak menjadi sepele karena ternyata banyak facebooker belum paham. Syukurlah beliau ini banyak meninggalkan jejak kebaikan. Bukan jejak keburukan seperti yang dilakukan oleh para blogger iseng (untuk yang ini saya tidak usah kasih contoh link-nya).


Yang lebih cerdas lagi adalah web site atau blog yang bersedia membayar siapa saja yang mengunjungi website atau blognya. Kalau dulu ada filmnya Dedi Mizwar berjudul Kejarlah Daku Kau Kutangkap. Kini ada bahkan banyak blog yang mengajak kita mengunjunginya dengan iming-iming: “Masuklah ke Blog-ku Nanti Kau Kubayar.”


Minimal di dalam blognya, pemilik memberikan kita kesempatan untuk mengiklankan produk-produk kita secara gratis. Misalnya website ini.


Wuih… hebat tenan… lha apa untungnya? Dia bayar kita pakai apa?


Kita beriklan, produk kita laku, dia dapat apa? Inilah dunia maya.


Mau tau prinsipnya? Ini salah satu link yang bisa di klik.


Saya sendiri sih pengen punya blog yang banyak dikunjungi orang dan menghasilkan uang. Pasti Anda juga pengen, kan?


Oke… selamat blogwalking dan sebelum itu klik ini, agar blogwalking Anda tak sia-sia.


Bagi yang belum punya blog jangan gigit jari, karena ada workshop belajar blog yang diselenggarakan oleh CiMart, yang diberi tajuk Duel Maut Joomla vs Blogger. Nah, apa pula itu? Kunjungi saja beritanya di sini.


Inikah namanya silaturahmi membawa rizki? Bisa jadi!


Wallahu’alam.

Choirul Asyhar

NB. Tulisan ini saya tulis bukan karena saya ahli dibidang ini. Tapi saya sedang mempraktekkan bagaimana website melakukan treatmen agar websitenya dikunjungi orang. Agar tujuannya tercapai website itu menjanjikan fee bagi yang mau memasarkannya. Nah, saya sedang mempraktekkan ini. Jadi kalau Anda juga pengen mencoba silakan saja klik ini. Kalau Anda bosan dengan iklan-iklan yang muncul saat URL-URL itu di klik…. Langsung aja klik SKIP AD di kanan atas. Kalau Anda tidak mau mencoba, ya gak papa…. Keputusan ada di ujung jari Anda. Seperti kata William Shakespear “To Click or not to Click” (walah… ngawure puollll)

Selasa, 10 November 2009

Selamat Jalan, Hajjan Mabruro..


Satu demi satu teman-teman aktivis Al Muhajirin, Jl. Kancil, Cikarang Baru berangkat menunaikan ibadah haji.

Tanggal 4 November 2009, Akhi Tri Ampera dan Istri berangkat dari rumahnya menuju Pemda Kab Bekasi di Deltamas. Para tetangga bersuka cita melepas keberangkatannya dengan do'a dan harapan semoga hajinya diterima Allah SWT.

Tanggal 8 November 2009, Akhi Herman Didi dan Istri serta Akhi Asep Maman dan Istri. Mereka yang merupakan jamaah haji non reguler, berangkat dini hari sebelum subuh. Langsung ke bandara. Insya Allah meninggalkan Indonesia ba'da subuh. Seperti kepada akhi Ampera, saya menitipkan buku Haji-ku yang baru terbit. Dengan harapan dibaca di perjalanan, dan sedikit banyak akan memberi gambaran suasana berhaji nanti.
Haji, Rencanakanlah Maka Kau Akan Mampu

Tanggal 10 November 2009, Akhi Yunus Anis, Irfan dan Pak Ridwan, semua beserta istrinya masing-masing, meninggalkan masjid Al Muhajirin menuju Masjid Tropikana. Kemudian bersama dengan seluruh rombongan di bawah bimbingan Ust. Sona'i Abdurrahman, Lc, akan berangkat menuju Asrama Haji Bekasi dan besok ba'da subuh menuju bandara SH.

Selamat jalan para aktivis masjid Al Muhajirin. Semoga kalian semua menjadi haji mabrur. Lalu menebar manfaat di lingkungan kita. Tiada balasan bagi haji mabrur kecuali surga.

Sebentar lagi, kita merayakan Idul Qurban. Akan muncul aktivis-aktivis baru. Karena show must go on.....

Cikarang Baru, 11 November 2009