Cari Sesuatu? Ketik di sini....

Selasa, 09 Februari 2010

Kasih Sayang

Kasih sayang adalah salah satu ajaran Islam. Tanpa gembar-gembor kasih sayang sudah melekat dalam Islam.

Allah sendiri memiliki nama-nama di antaranya Arrahman (Yang Maha Pengasih) dan Arrahim (Yang Maha Penyayang). Setiap melaksanakan amal baik kita selalu melafalkan Bismillahirrohmaanirrahiim. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. . Maka sebagai muslim pantas saja jika kita berusaha keras manjadi manusia yang menebarkan kasih sayang kepada sesama manusia. Menebakan rahmat bagi semesta alam.

Kasih sayang diwujudkan dalam berbagai bentuk: Kasih sayang kepada Allah, kepada sesama manusia, dan kepada lingkungan alam semesta.

Dalam tulisan ini saya akan menulis sedikit tentang kasih sayang sesama manusia, diantaranya:

1. Mengasihi dan menghormati orang tua.
Ayah dan Ibu kita berjasa sangat besar kepada kita. Sejak di dalam kandungan hingga kita bisa mandiri secara akidah, akhlah dan finansial adalah atas pengorbanan orang tua kita. Seorang bisa menjadi manusia soleh solihah, menjadi pejabat publik, tokoh masyarakat, menjadi profesional, atau pengusaha sukses adalah karena sentuhan kasih sayang orang tua. Mereka telah berkorban dengan susah payah membiayai sekolah kita. Menyemangati dan mendoakan kita. Pantaslah mereka mendapatkan kasih sayang kita.

2. Mengasihi dan menyayangi kakak dan adik kita.
Sebagai saudara kakak-beradik tentu memiliki ikatan yang sangat dekat. Jika kita bisa berbaik hati dan menyayangi teman-teman, maka selayaknya kita bisa lakukan hal yang sama kepada kakak-adik kita. Bahkan lebih baik lagi.

3. Menyayangi tetangga kita.
Tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kita secara fisik. Bisa saja kita memiliki saudara kandung yang baik dan penuh perhatian. Tetapi karena mereka jauh dari tempat tinggal kita, maka tetangga adalah orang yang pertama datang menolong kita jika kita mendapatkan musibah. Maka wajar jika Rasulullah menekankan pentingnya berbuat baik kepada tetangga.

"Tidaklah beriman kepada Allah dan hari akhir orang yang tidur nyenyak sedangkan tetangganya kelaparan."

4. Mengasihi suami, istri dan anak-anak.
Kasih sayang suami kepada istri dan sebaliknya istri kepada suami telah dijanjikan Allah jika kita mengikuti ajaran-Nya. Melalui lembaga pernikahan, Islam mengatur hubungan suami istri dengan kasih sayang sehingga tercipta keluarga sakinah, mawaddah wa ramah. Keluarga yang memberi ketenangan hidup, penuh cinta dan kasih sayang. Dari keluarga yang demikian akan lahir generasi penerus yang sholeh dan sholihah.

Anak soleh dan solihah adalah investasi sangat berharga bagi para orang tua. Karena merekalah nanti yang akan mendoakan kita para orang tua saat kita meninggal nanti. Saat di mana amalan terputus kecuali 3 hal yaitu ilmu kita yang bermanfaat, amal jariah dan anak soleh yang senantiasa mendoakan kita.

5. Mengasihi anak yatim dan dhuafa.
Di dalam harta kita ada sebagian hak kaum duafa. Islam mengajarkan sedekah sebagai pensucian dari harta kita. Sekaligus bentuk kepedulian kepada para dhuafa. Demikian juga dengan penyantunan kapada yatim piatu.

"Aku dan anak yatim seperti ini di surga" demikian kata Rasulullah sambil merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya. Tanda dekatnya Rasulullah dengan anak yatim.

O betapa indahnya kasih sayang yang diajarkan oleh Islam. Semua kasih sayang murni, dan dibanjiri dengan kebaikan dan keberkahan. Tak hanya di dunia, tapi sampai imbalan surga.

Jangan kotori ajaran kasih sayang Islam dengan ajaran kasih sayang lainnya. Say no to Valentine day yang sempit dan justru menebarkan kemaksiatan, menuai dosa dan kehinaan.

Salam Kasih Sayang

Cikarang Baru, 24 Shafar 1431H/9 Februari 2010
Catatan ini saya tulis sebagai wujud kasih sayang saya kepada sesama muslim.


3 komentar:

Ivan Bagus Yudhistira mengatakan...

Wah bagus sekali isinya.. Kasian jg ya pak kalau anak2 abg muslim pd ngerayain valentine. Perlu disebar luaskan nih.

Choirul Asyhar mengatakan...

Mas Ivan, alhamdulillah semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membacanya. Silakan dibantu nyebarin, Mas.

Eko Eshape mengatakan...

Aku sih menganggap hari valentine day itu seperti hari-hari orang asing, kalau soal haram dan tidak aku malah gak pernah peduli

Yang penting lingkunganku nggak merayakan saja

Ulang tahunku saja sering kurayakan dengan pengajian atau malah tidak dirayakan sama sekali, hanya memang banyak yang memberi selamat dan merayakan ultahku, jadi serba sulit juga kalau menolaknya

Valentine adalah milik orang lain, dan sebaiknya kita tidak menghiraukannya dan jangan sampai lingkungan kita [keluarga maupun handai taulan] ikut merayakannya

Anggaplah itu seperti ramalan bintang, suatu yang perlu kita ketahui tetapi tidak untuk diyakini, karena russaklah agama kita kalau mempercayai nasib berdasar ramalan bintang, primbon dsb.

Salam